Saat gw membuat judul untuk blog ini gw tidak sambil berdoa kalau gw bisa sepusing ini buat mengurus hal-hal yang printilan terkait pernikahan gw. Salah satu yang bener-bener membuat gw kayak orang udik dan teriak-teriak layaknya monster adalah pada saat gw lg prewedding photo session di Tanjung Bira dan Pantai Bara, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Ada dua hotel yang gw pilih buat jadi lokasi pengambilan foto yaitu Amatoa Resort dan Mangga Lounge. Untuk Amatoa Resort ini karena suasana tebing pinggir pantainya yang gw suka dan beberapa arsitek dari hotel ini yang nampaknya cocok bila dipadankan dengan long dress yang sudah gw pilih sebelumnya. Sedangkan untuk Mangga Lounge, gw milih tempat ini karena arsiteknya yang dibuat mirip dengan penginapan pinggir pantai diluar negeri. Belum lagi pantai di depan penginapan ini yang sepi dengan dinding karangnya yang cocok buat spot foto prewedding. Kalau tempatnya sebagus ini kenapa gw berubah menjadi Bridezilla? Sini gw ceritain satu-satu ke elo supaya lain kali lo bisa memastikan hal-hal yang ternyata bikin stress saat harus foto di Hotel.
Amatoa Resort
Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan
Dari awal gw udah akan bilang kalau BIG NEGATIVE SCORE untuk hotel ini kalau gw harus mereview. Beberapa bulan yang lalu saat gw sedang mencari-cari spot untuk prewedding, adek gw menawarkan tempat ini karena kata dia tempatnya terkenal bagus buat foto. Setelah gw liat sendiri di internet gw minta adek gw tanyain persyaratannya kalau mau foto prewedding disana soalnya harga buat nginep disitu berkisar 1.2jt ampe 2.5jt. Lumayan mengorek kocek banget kan yah.
Nah berdasarkan informasi dari adek gw melalui pak Daniel katanya buat foto prewedding tanpa nginep itu sebesar Rp. 750.000 sedangkan kalau gw nginep dihotel tersebut jadilah gw ngak perlu membayar apa-apa untuk sesi foto prewedding. Karena kebetulan temen-temen gw yang dr Jakarta pada mau liburan juga disana gw ambil aja satu family room / 5 orang seharga Rp. 2.5jt/ malam. Sedangkan untuk gw dan Tazaly Photo crew akan nginep di Mangga Lounge supaya gw bisa make area sekitar hotel untuk foto prewedding juga. Gw pikir semuanya sudah beres. Namun ternyata petakanya baru muncul pada saat gw sudah nyampe di Amatoa.
1. Gw baru nyampe sekitar pukul 15.30 WITA, untuk menghemat waktu gw berencana buat foto-foto dl di Amatoa Resort barulah malam harinya gw ke Mangga Lounge. Akhirnya gw tiba di lokasi hotel dengan 10 orang personil. Lima orang temen gw akan nginep disini sedangkan kami ber5 akan melalukan sesi foto saja. Itu sudah gw jelaskan ke managernya dan dia ngasih syarat kalau barang yang naik kedalam kamar hanya barang-barang temen gw yang nginep. Pikir gw ngak masalah karena barang-barang gw bisa gw taro di mobil. Gw cuma butuh kamar buat make up dan ganti pakaian.
2. Selang waktu berlalu hingga jam 4 sore mereka belum juga menyiapkan kamar, karena waktu yang menyempit akhirnya gw memutuskan untuk make up sendiri saja dihalaman hotel. Begitu menyedihkan karena gw harus make up sendiri, terburu-buru, tanpa air conditioner yang membuat gw harus tenang agar keringatnya tidak cepat mengalir. Tiba-tiba datang lagi orang dari pihak hotel menanyakan status gw dengan teman-teman gw. Gw udah bilang kalau kita hanya akan disini dan tidak masuk kamar. Cuma mau foto dan pergi ke Bara. Gw cuma minta dicepat nyiapkan kamar supaya temen gw yang lain bisa nginep di hotel itu. Petugas hotelnya hanya membalas dengan "Iya sepreinya lagi disiapkan"
3. Saat sesi foto dilakukan datang lagi seorang pelayannya
Pelayan: Kalau bukan tamu hotel tidak diperkenankan untuk foto-foto diarea hotel.
Gw: Saya itu mau foto disini dan di Bara. Makanya saya harus sewa dua hotel. Saya pilih nginep di Bara karena foto di Bara itu besok paginya supaya gampang. Yang tinggal di hotel ini atas nama saya, saya yang bayar masa saya ngak boleh foto.
Pelayan: Tapi sudah peraturan bu kalau harus seperti itu.
Gw: Kalau saya yang nginep disini, temen saya yang di Bara, saya boleh foto? Nanti saya yang nginep disini, temen saya saya suruh pindah kalau mereka sudah pulang. Saya boleh fotokan sekarang?
Pelayan: Diem dan berlalu
4. Pelayan yang sama datang lagi dan menyodorkan nota pemintaan pembayaran sebesar Rp. 500.000 sebagai charge untuk prewedding.
Gw: Loh kok saya ditagih? kan saya bilang saya yang nginap disini saya sudah tidak harus bayar donk.
Pelayan: Kata manajernya menginap maupun tidak tetap dikenakan charge sebesar Rp. 500.000 jika prewedding di lokasi hotel.
BRIDEZILLAAAAAAA
Gw: Mana manajernya? saya mau ketemu saja susah banget sih kamu jelasin hal itu aja ke manajer kamu.
........
Gw: Kok saya disuruh bayar? Katanya kalau saya nginap disini saya sudah tidak harus bayar biaya apa-apa lagi kalau mau foto prewedding.
Manajer: Maaf bu tapi peraturan Hotelnya sudah seperti ini.
Gw: Peraturannya berubah dalam waktu sehari?
Manajer: Ibu dapat info dari mana kalau menginap sudah tidak dapat charge foto lagi.
Gw: Tadi sudah bilangnya seperti itu pas saya datang. Sekarang beda lagi. Saya itu sebelum pesen hotel ini sudah telepon terlebih dahulu nanya berapa charge kalau foto prewedding aja? Trus katanya kalau saya nginep saya tidak perlu membayar jasa prewedding lagi . Makanya saya sekalian nginep saja. Kalau tau bgtu saya bayar charga foto saja 500rb tidak perlu nginep yang lebih mahal. Tinggal dihotel lain aja lebih banyak.
Manajer: Ibu ngak usah marah-marah kita cari solusinya saja. Ibu sebenarnya hotel ini cuma untuk turis International saja, ibu yang domestik ini sebenarnya masuk cuma karena kebijakan saya saja.
Gw: Hah? Jadi hotel ini rasis? membeda-bedakan turis asing dan turis lokal? Masukin berita ini dikoran dan media online sayang kalau hotel ini RASIS (lupa kalau cowok gw bukan jurnalis lagi).
Manajer: Tunggu dulu bu, nanti saya cari tau siapa sebenarnya yang salah informasi seperti ini. Saya telepon dl manajemen yang lama karena bisa saja dia yang mainin harganya lagi.
Gw: Yah itu urusan manajemennya saya mau foto sekarang.
Manajer: Kita selesai dulu bu
Gw: Saya itu mau foto prewedding disini pakai bayar tiket pesawat, sewa baju, sewa hotel saya harus foto sekarang sebelum mataharinya hilang kalau tidak saya rugi donk.
Manajer: Iya ibu boleh foto dl saja.
Gw melanjutkan sesi foto gw dengan emosi karena pelayanan yang buruk ini. Untuk kalau namanya kamera gw profesional bisa senyum kembali hahahhahhaha.
5. Manajernya datang nyamperin ke kamar dan minta maaf sambil bilang kalau staff mereka yang lama namanya Linda yang mengacaukan harga dan membuat perjanjian aneh dengan gw. Katanya si Linda sedang berurusan dengan polisi terkait kasus tersebut.
Ntahlah ada apa dengan Linda dan gw menambah daftar tuntutannya. Padahal info itu gw taunya dari Pak Daniel bukan Linda. Auahhh..
Poin lain yang membuat minus hotel ini adalah sebagai berikut:
- Pesan makanan bisa setengah jam bahkan sejam baru datang
- Air tidak mengalir dikamar hotel yang sudah dipesan selama temen-temen gw nginep disana dan tidak ada solusi apapun dari pihak hotel apalagi permintaan maaf
- Manajer tadi lagi-lagi ngata-ngatain temen gw yang nginep disitu "emang kalau check in jam 5 sore harus late check out jg? emang ngak pernah nginep dihotel yah?"
---Speechless---
Mangga Lounge
Pantai Bara, Bulukumba, Sulawesi Selatan
Walaupun gw bermasalah dengan hotel ini pada awalnya namun semuanya berakhir dengan indah. Saat sampai di hotel ini waktu sudah menunjukkan pukul 09.30. Kami harus menembuh 3 km jalan berbatu dan tanpa cahaya dari Amatoa hingga ke Bara Beach. Sesampainya dihotel ini salah seorang tamu mengatakan kalau seluruh staff hotel tersebut sedang tidak ada ditempat. Dia membantu kami mencari salah seorang yang bisa menghubungi pemilik hotel. Dalam hati gw, mantaplah cobaan berikutnya telah datang.
Setelah menunggu sekitar setengah jam akhirnya pemilik hotel yang merupakan WNA datang kepada kami dan langsung menyatakan bahwa dia tidak mendapatkan konfirmasi apapun mengenai pemesanan kamar yang kami lakukan. DOAR!!
Untung kali ni gw cukup cerdas karena telah mem-print screen nomer pemesanan gw di Agoda.com selain itu untungnya pula email konfirmasi dari Agoda bisa tetap gw buka dengan keadaan sinyal yang amat buruk selama kami berada di Tanjung Bira ini. Pemiliknya menjelaskan bahwa ada missunderstanding antara pihak Agoda dan Mangga tapi dia memastikan bahwa dia akan mengusahakan kamar untuk kami menginap walaupun pada kenyataannya seluruh kamar dipenginapan tersebut telah terisi.
Setelah menunggu agak lama akhirnya solusi pun muncul, hanya ada dua kamar yang tersedia. Salah satu kamar memilliki standard yang lebih tinggi dari yang kami pesan sedangkan kamar yang lainnya justru lebih rendah dari standar yang kami pesan. Untuk kamar yang lebih tinggi standarnya dia akan menyamakan harga kamar tersebut dengan kamar yang telah kami bayar kepada Agoda. Sedangkan untuk kamar yang lebih rendah tadi sipemilik akan mengganti selisih kamar kami ke esokan harinya. Benar-benar semua terselesaikan dengan mudah dan sangat menguntungkan pihak kami.
Selanjutnya kami memastikan bahwa kami bisa melakukan foto prewedding di sekitar area hotel. Sipemilik dengan senang hati memberikan kami ijinya bahkan dia menawarkan kami let check out agar kami dari benar-benar puas dengah hasil foto prewedding kami nanti. Late check outnya sampai pukul 3 soreloh. Beta Mangga Lounge ini menenagkan hati gw setelah seharian capek foto dan capek berantem.
---Satisfy!!!---
With Love
Bridezilla
keren euy. preweddnya jalanajalan :)
ReplyDeletebtw, kapan kah akan diinhat lg mengisi blog dgn hsl prewedd nya?? :p
Amatoa resort ampe rasis begitu??? Pgn tau deh siapa nama managernya, jd pgn check n ricek..
ReplyDelete